Selasa, 24 Mei 2011

Pour Over Method / Dripping


Salah satu ritual dalam membuat kopi adalah dengan metode dripping atau disebut juga dengan Pour Over Method. Metode ini sendiri sepertinya dimulai dari dataran Jepang dengan rasa dari kopinya sendiri akan slightly lebih light daripada dengan metode lain, semisal dengan menggunakan French Press. Kebetulan ritual yang saya lakukan pada saat breakfast .... mohon diabaikan mie gorengnya ... hehehehehe.

Adapun jenis Pour Over yang saya punya ada 2 merek yaitu: Hario (Japan) dan Tiamo (Taiwan), yang mempunyai perbedaan baik dari sisi bentuk, filter dan juga sedikit berbeda dalam drippingnya.




Beda bentuk akan mempunyai pengaruh beda hasil juga. Misalnya dengan bentuk lubang yang berbeda antara Hario dan Tiamo maka dengan grind size (besara atau ukuran kopi yang sudah ditumbuk) yang sama, maka akan menghasilkan kecepatan brewing yang berbeda antara Hario dan Tiamo sendiri yang menghasilkan profile rasa yang slightly berbeda juga. Belum lagi dipengaruhi oleh jenis kopi dari daerah yang berbeda dan roasting profile yang berbeda pula ..... hmmmm ..... pasti ada yang mikir, mau buat kopi aja kok repot yah ..... tapi memang di sana seninya.

Sekarang kita akan mulai dengan menimbang roasted bean yang nantinya akan kita grind atau "gerus" menjadi butiran-butiran bubuk kopi. Ada beberapa acuan racikan proporsi antara bubuk kopi dengan besaran gelas atau cup, dalam hal ini saya mengacu pada 11 gram roasted bean untuk cup sebesar 6oz (sekitar 180 ml).


Kemudian kita siapkan filternya dan diletakkan di Drippernya, dengan air panas dengan suhu tidak lebih dari 95 derajat celcius dalam ketel khusus. Bentuk ketel sendiri mempunyai moncong yang kecil agar kita bisa mengarahkan air lebih terarah.


Selanjutnya dilakukan proses membasahi filter dengan air panas yang fungsinya selain menghilangkan bau dan rasa kertas juga untuk membuat kertas menjadi lembab yang akan lebih baik dalam proses ini. Air dari poses ini nanti jangan dipakai, harus dibuang.


Setelah itu bubuk kopi yang sudah kita giling sebelumnya dimasukkan ke dalam Driper dengan filter yang sudah dibasahkan. Jangan lupa membuat lubang kecil ditengah-tengah dengan kelingking. Lubang ini berfungsi dalam proses awal dalam menuangkan air panas (brewing).


Pada saat menuangkan air panas, jangan melakukannya secara terburu-buru. Langkah pertama, tuangkan air panas secara sedikit demi sedikit ke dalam lubang kecil yang sudah kita buat dan biarkan dia membasahi bagian dalam dari bubuk kopi, proses ini sering juga disebut dengan Pre-Infusion.


Setelah itu dilanjutkan secara perlahan-lahan, setahap demi setahap serta juga menyiramkannya ke sekeliling atau pinggiran dari area bubuk kopi. Akan ada proses dimana akan ada semacam busa kecoklatan yang akan muncul, itu disebut dengan "Crema" yang merupakan hasil pertemuan antara air panas dengan bubuk kopi.


Setelah air hasil saringan dari Dripper plus filter ini mencapai batas optimum di gelas, hentikan proses Dripping / Pour Over ini. Kopi akan terlihat hitam di gelas, yang kalau kita telaah lebih lanjut sebenarnya warnanya adalah coklat dan dengan kekentalan agak sedikit lbh kental dari air putih biasa tetapi tidak sekental kopi tubruk.


Hmmmmm ...... mie goreng ludes dan kopipun siap dinikmati ...... selamat mencoba.


(foto-foto dibuat dengan iPhone, sehingga mungkin hasil kurang maksimal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar